Kamis, 03 September 2020

MENERAPKAN PENCEGAHAN INFEKSI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

 MENERAPKAN PENCEGAHAN INFEKSI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 



DALAM PAKTIK PENCEGAHAN INFEKSI PERTEMUAN INI AKAN MEMBAHAS :

1. ALAT PERLINDUNGAN DIRI

2. PROSEDUR CUCI TANGAN

3. CARA MEMAKAI ALAT PERLINDUNGAN DIRI


Alat Pelindung Diri adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. APD dipakai setelah usaha rekayasa ( engineering ) dari cara kerja yang aman.


A. ALAT PELINDUNG KEPALA

Berdasarkan fungsinya dapat di bagi 3 bagian :

  • Topi pengaman ( Safety Helmet )

Untuk melindungi kepala dari benturan atau pukulan benda – benda.

  • Topi / tudung

Untuk melindungi kepala dari api, uap – uap korosif, debu, kondisi iklim yang buruk.

  • Tutup kepala

Untuk menjaga kebersihan kepala dan rambut atau mencegah lilitan rambut dari mesin.

Alat pelindung kepala ini dapat dilengkapi dengan alat pelindung diri yang lain, yaitu:

  • Kaca Mata ( gogles )
  • Penutup muka
  • Penutup telinga
  • Respirator, dll

B. ALAT PELINDUNG TELINGA

Alat pelindung telinga ada 2 jenis :

  • Sumbatan telinga ( ear plug )

Sumbat telinga yang baik adalah memakai frekuensi tertentu saja. Sedangkan frekuensi untuk bicara biasanya tidak terganggu.

  • Tutup telinga (ear muff )

Tutup telinga jenisnya sangat beragam. Tutup telinga mempunyai daya pelindung ( Attenuasi ) berkisar antara 25 – 30 DB. Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dengan sumbat telinga, sehingga dapat mempunyai daya lindung yang lebih besar.


C. SARUNG TANGAN

Sarung tangan melindungi tangan dari bahan infeksius dan melindungi pasien dari mikroorganisme pada tangan petugas. Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk  mencegah penyebaran infeksi, tetapi harus diganti setiap kontak dengan satu pasien ke pasien lainnya untuk mencegah kontaminasi silang. Umpamanya, sarung tangan pemeriksaan harus dipakai kalau menangani darah, duh tubuh, sekresi dan eksresi ( kecuali keringat ), alat atau permukaan yang terkontaminasi dan kalau menyentuh kulit nonintak atau selaput lendir.

JENIS SARUNG TANGAN

Ada 3 jenis sarung tangan :

  1. Sarung tangan bedah

Dipakai sewaktu melakukan tindakan invasif atau pembedahan

  1. Sarung tangan pemeriksaan

Dipakai untuk melindungi petugas kesehatan sewaktu melakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin

  1. Sarung tangan rumah tangga

Diapakai sewaktu memproses peralatan, menangani bahan – bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan permukaan yang terkontaminasi

Cara Penggunaan Alat Pelindung Diri

Ada berbagai pedoman terkait cara penggunaan alat perlindungan diri (APD)antara lain CDC 2014, WHO  2014, European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) 2014, dan Australian NHMRC (National Health and Medical Research Council) 2010.

Berbeda dengan pedoman lainnya, menurut ECDC 2014, penggunaan APD harus ditambah dengan pemberian plester di pergelangan sarung tangan, bagian yang terbuka di sepatu boot, dan bagian tepi goggles untuk memastikan tidak ada bagian yang terbuka. WHO menyatakan bahwa penggunaan plester tidak diperlukan apabila ukuran APD sudah sesuai dan tidak ada celah antara baju pelindung dengan sarung tangan atau sepatu boot. Penggunaan plester yang terlalu banyak membuat proses pemakaian (donning) menjadi lama, sulit saat melepaskan, serta berisiko merusak sarung tangan atau baju pelindung saat melepaskan plester.[7,10,11]

Pedoman WHO 2014 menganjurkan penggunaan sarung tangan ganda ketika melakukan prosedur berisiko tinggi atau akan melakukan kontak dengan cairan tubuh pasien. Selama kontak dan melakukan prosedur pada pasien, seluruh atribut APD tidak boleh dilepas, kecuali mengganti sarung tangan bagian luar. Sarung tangan luar dapat diganti segera setelah melakukan satu prosedur medis dengan kontaminasi yang signifikan. Tenaga medis harus segera melepaskan APD di area doffing apabila terkena cairan tubuh atau darah dalam jumlah signifikan, serta bila ditemukan adanya robekan pada sarung tangan atau bagian lengan yang tidak tertutupi oleh sarung tangan.[5,7]

Teknik Penggunaan Alat Pelindung Diri

Saat melakukan prosedur pemakaian alat pelindung diri (APD), perlu ada seorang petugas terlatih yang melakukan supervisi prosedur sesuai protokol dan juga seorang asisten yang membantu memakaikan atribut tertentu. Berikut ini prosedur penggunaan (donning) APD:

  1. Sebelum menggunakan alat pelindung diri, petugas melepaskan seluruh perhiasan yang dikenakan termasuk jam tangan. Petugas yang berambut panjang harus mengikat rambut. Petugas yang berkacamata harus melekatkan kacamata supaya tidak jatuh
  2. Inspeksi kondisi alat pelindung diri, memastikan ukurannya sesuai dengan tubuh petugas dan tidak ada kerusakan pada alat
  3. Lakukan cuci tangan (hand hygiene)
  4. Kenakan sepatu Lalu, pasang boot cover, ikat tali yang melingkari boot cover. Usahakan tangan tidak menyentuh lantai. Tahap ini sebaiknya dikerjakan dalam posisi duduk
  5. Kenakan sarung tangan (dalam)
  6. Kenakan baju pelindung dan buat agar lengan baju menutupi pergelangan sarung tangan dalam. Pastikan semua bagian lengan sarung tangan masuk di bawah lengan baju pelindung. Pakaikan plester di pergelangan tangan apabila masih ada celah antara baju dengan sarung tangan
  7. Kenakan masker N95. Pastikan seluruh bagian tepi menyesuaikan bentuk wajah sehingga tidak ada celah.
  8. Kenakan hood, pastikan bagian telinga dan leher tertutup dan tidak ada rambut yang keluar. Bagian bawah hood harus menutupi kedua bahu. Asisten dapat membantu proses pemakaian
  9. Kenakan apron (tidak wajib) apabila menangani pasien dengan gejala muntah dan diare
  10. Kenakan sarung tangan luar yang biasanya memiliki pergelangan lebih panjang. Tarik bagian lengan sarung tangan hingga menutupi bagian lengan baju pelindung. Penggunaan sarung tangan yang berbeda warna dengan sarung tangan dalam dapat membantu identifikasi
  11. Kenakan pelindung wajah (face shield)
  12. Evaluasi kelengkapan dan kesesuaian penggunaan alat pelindung diri menggunakan bantuan cermin, ditambah dengan verifikasi oleh petugas donning[5,12]

Teknik Melepaskan Alat Pelindung Diri

Berdasarkan pedoman WHO, prosedur melepaskan alat pelindung diri sesuai urutan adalah sebagai berikut:

  1. Lakukan cuci tangan (hand hygiene) dengan tetap menggunakan sarung tangan
  2. Robek apron di bagian leher kemudian gulung ke bagian depan dan bawah. Hindari tangan menyentuh bagian coverall di belakang
  3. Lakukan cuci tangan. Cuci tangan dilakukan setiap selesai melepaskan 1 jenis atribut alat pelindung diri
  4. Lepaskan pelindung kepala-leher (bila hood terpisah dari baju pelindung) dengan cara menarik bagian atas penutup kepala. Bila menggunakan coverall kepala-mata kaki, buka terlebih dahulu resleting di bagian dada, kemudian lepaskan hoodie ke arah belakang secara perlahan dengan cara menggulung bagian dalam menjadi bagian luar. Hindari menyentuh bagian luar coverall

  5. Setelah coverall terlepas melewati bahu hingga pertengahan siku, tarik lengan perlahan agar coverall terlepas bersama dengan sarung tangan luar. Teruskan membuka dan menggulung coverall dengan tetap menggunakan sarung tangan dalam, hingga terlepas seluruhnya dari bagian kaki
  6. Lakukan cuci tangan kembali (terus dilakukan setiap selesai melepaskan 1 jenis atribut)
  7. Lepaskan pelindung mata dengan memegang tali di bagian belakang
  8. Lepaskan masker dengan menarik bagian tali bawah di belakang melewati kepala ke bagian depan. Dilanjutkan dengan melepaskan tali bagian atas
  9. Lepaskan boot cover. Lalu, lepaskan sepatu boot tanpa menyentuh dengan tangan
  10. Lepaskan sarung tangan dalam
  11. Lakukan cuci tangan di akhir prosedur
Penjelasan pada power point dapat di download pada link berikut https://drive.google.com/file/d/1lbog5Y-nF8rHdVOQWI_NefZvOkaOitL2/view?usp=sharing

0 komentar:

Posting Komentar