This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 22 September 2020

MACAM PEMBERIAN OBAT

 MACAM PEMBERIAN OBAT


Obat  adalah semua zat baik dari alam (hewan maupun tumbuhan) atau kimiawi yang dalam takaran (dosis) yang  tepat atau layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala-gejalanya.

Tujuan Pemberian Obat

》Untuk menghilangkan rasa nyeri yang dialami klien.
》Obat topikal pada kulit memiliki efek yang lokal
》Efek samping yang terjadi minimal
》Menyembuhkan penyakit yang diderita oleh klien 

Adapun  Cara pemberian obat didasarkan pada bentuk obat, efek  yang diinginkan baik fisik maupun mental. Diantaranya :


Oral: Pemberian obat melalui mulut merupakan cara paling mudah dan paling sering digunakan. Obat yang digunakan biasanya memiliki onset yang lama dan efek yang lama.

Parenteral : Pemberian obat melalui perenteral merupakan pemberian obat melalui jaringan tubuh.pemberian obat parenteral, merupakan pilihan jika pemberian obat dari mulut merupakan ktrak indikasi.

Topical : Obat diberikan pada kulit atau mukosa. Obat-obat yang diberikan biasanya memiliki efek lokal, obat dapat di oleskan pada areah yang diobati  atau medicated baths. Efek sistematik dapat timbul jika kulit klien tipis.

Inhalasi :Jalan nafas memberikan tempat yang luas untuk absorrsi obat, obat diinhalasi melalui mulut atau pun hidung.

Untuk lebih jelas silahkan download dan pelajari power point pada link berikut https://drive.google.com/file/d/1nn0CHvcrYUz3Tud5HUPI-GgGfEVI_vrT/view?usp=sharing

PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

 PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE



Pemeriksaan Fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan tenaga kesehatan kepada klien dari ujung rambut sampai ujung kaki guna mengetahui kesehatan klien apakah dalam keadaan baik atau ada masalah.

APA SAJA YANG DILAKUKAN PADA SAAT PEMERIKSAAN FISIK :

1. ANAMNESE, Yaitu tanya jawab seputar keluhan klien, dan riwayat-riwayat penyakit klien, kebiasaaan/gaya hidup klien

2. Pemeriksaan Tanda-tanda vital

3. Pemeriksaan Fisik

4. Pemeriksaan Tambahan

Pada dasarnya pemeriksaan fisik akan meliputi:

Inspeksi: melihat adakah kelainan pada organ tubuh yang hendak diperiksa.

Palpasi: menyentuh dengan teknik tertentu untuk memeriksa adakah benjolan, tulang yang patah, atau kelainan lainnya.

Perkusi: tubuh akan mengeluarkan suara tertentu walaupun dalam kondisi normal, misalnya pada paru akan terdengar sonor karena berisi udara, dan pada lambung akan terdengar timpani karena berisi gas. Tujuan pemeriksaan ini adalah mendeteksi adakah cairan atau massa pada tubuh seseorang, contohnya jika paru-paru ketika diketuk malah terdengar redup, maka kemungkinan adanya massa pada organ tersebut.

Auskultasi: pada pemeriksaan ini dibutuhkan stetoskop untuk mendengarkan adakah kelainan pada organ, seperti pada pemeriksaan jantung, paru-paru, dan lambung.

Silahkan download powerpoint dan pelajari https://drive.google.com/file/d/14bkTOAf9wRtK0jQjtimBaG4rrJyPqYQK/view?usp=sharing






Senin, 21 September 2020

PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL

 PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL

1. Pemeriksaan Tekanan Darah


2. Pemeriksaan Suhu Badan



3. Pemeriksaan Pernafasan


4. Pemeriksaan Nadi


Untuk Penjelasan Lebih Lengkap silahkah download powerpoint dan pelajari pada link berikut https://drive.google.com/file/d/1W1oHfsqCtIT73UHWCqbtiBZU0Y4uX3Ia/view?usp=sharing

Selasa, 15 September 2020

IMUNISASI LANJUTAN DAN JENIS IMUNISASI LAINNYA YANG PENTING UNTUK ANAK

IMUNISASI LANJUTAN DAN JENIS IMUNISASI LAINNYA YANG PENTING UNTUK ANAK




Vaksin atau imunisai adalah cara pencegahan penyakit yang bisa menyebabkan kecacatan dengan cara membentuk kekebalan atau imunitas tubuh terhadap ancaman penyakit tertentu. Selain imunisasi dasar yang wajib diberikan pada bayi usia 0 - 12 bulan, terdapat imunisasi lanjutan dan jenis imunisasi lainnya yang bisa diberikan kepada balita. 

Apa saja yang termasuk kedalam jenis imunisasi lanjutan?

Usia 18-24 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan campak/MR

Usia 6—7 tahun: 1 dosis campak dan DT

Usia 7—11 tahun: 1 dosis Td

Apa sih imunisasi ulangan (booster) dan kegunaannya buat apa?

Imunisasi bertujuan memberikan antibodi bagi anak. Setelah imunisasi, antibodi anak akan meningkat. Tetapi suatu saat antibodi tersebut akan turun lagi, sehingga harus diberikan imunisasi ulangan (booster). Tujuannya agar antibodi akan meningkat kembali sehingga anak tidak mudah terserang penyakit.

Gimana jika saya terlambat melakukan imunisasi lanjutan atau bahkan tidak mengulang? Apakah vaksin sebelumnya menjadi sia-sia terhadap anak saya?

Imunisasi sebaiknya tetap diberikan sekalipun tidak sesuai jadwal pemberian karena artinya bayi atau anak tersebut belum mempunyai kekebalan terhadap penyakit tersebut. Tetapi, jika umurnya sudah terlewat jauh beberapa tahun, untuk beberapa penyakit tertentu mungkin menjadi kurang penting, karena kemungkinan tertular semakin kecil. Untuk itu perlu konsultasi dengan dokter untuk mengejar imunisasi yang terlewat.

Apakah dengan imunisasi lengkap (termasuk booster) anak bisa dipastikan tidak terkena virus?

Bayi atau anak yang telah diimunisasi masih dapat tertular penyakit, namun dampaknya akan jauh lebih ringan dibanding terkena penyakit secara alami tanpa imunisasi. 

Kalau untuk Imunisasi tambahan apa saja?


- 2 bulan : PCV 1 (untuk mencegah meningitis, pneumonia, sepsis)

- 4 bulan : PCV 2

- 6 bulan : PCV 3 + Influenza 1

- 7 bulan : Influenza 2

- 12-15 bulan : PCV 4


Selain imunisasi yang termasuk dalam program imunisasi nasional dari Kementrian Kesehatan, ada pula sederet vaksin yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yaitu: PCV, rotavirus, influenza, tifus, hepatitis A, varisela, HPV, Japanese encephalitis, dan dengue.penjelasan mengenai macam jenis imunisasi tambahan dan imunisasi lainnya bisa di download dipelajari pada link berikut https://drive.google.com/file/d/15UJ7hg20TRoB3544ullimKMsj14s8FQe/view?usp=sharing

Minggu, 13 September 2020

IMUNISASI DASAR PADA BAYI

 IMUNISASI DASAR PADA BAYI 




Imunisasi dasar yang wajib diberikan kepada bayi usia 0-12 bulan menurut anjuran pemerintah terdiri dari beberapa jenis imunisasi, diantara nya :

1. BCG mencegah penyakit TBC 

2. DPT mencegah penyakit dipteri, batuk rejan, tetanus 

3. POLIO mencegah penyakit polio 

4. HEPATITIS B mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning)

5. CAMPAK mencegah penyakit penyakit campak

6. HiB mencegah penyakit radang selaput otak (meningitis), pneumonia, radang selaput pendengaran atau telinga


power point dapat di download pada link berikut https://drive.google.com/file/d/1Gq39asokDKGxwzY87lMYSoKEPGA7qNk3/view?usp=sharing



STIMULASI, DETEKSI, INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK)

 STIMULASI, DETEKSI, INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK)



Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Tahun-tahun pertama kehidupan, terutama periode sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun merupakan periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Periode ini merupakan kesempatan emas sekaligus masa-masa yang rentan terhadap pengaruh negatif.

Nutrisi yang baik dan cukup, status kesehatan yang baik, pengasuhan yang benar, dan stimulasi yang tepat pada periode ini akan membantu anak untuk tumbuh sehat dan mampu mencapai kemampuan optimalnya sehingga dapat berkontribusi lebih baik dalam masyarakat.

Stimulasi yang tepat akan merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal sesuai dengan umur anak. Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. 

Pembahasan mata kuliah kali ini dapat di lihat pada power point berikut dan didownload pada link berikut https://drive.google.com/file/d/1rFDzOJZgfJ9oskZoEpGRvTt-wY7O36Uv/view?usp=sharing

serta buku pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi, intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) yang diterbitkan oleh kemenkes dapat di download pada link berikut https://drive.google.com/file/d/1Q9-MQG0_QqAmt3L9dN1rpXTT6_pg8NV_/view?usp=sharing

Kamis, 03 September 2020

MENERAPKAN PENCEGAHAN INFEKSI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

 MENERAPKAN PENCEGAHAN INFEKSI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN 



DALAM PAKTIK PENCEGAHAN INFEKSI PERTEMUAN INI AKAN MEMBAHAS :

1. ALAT PERLINDUNGAN DIRI

2. PROSEDUR CUCI TANGAN

3. CARA MEMAKAI ALAT PERLINDUNGAN DIRI


Alat Pelindung Diri adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. APD dipakai setelah usaha rekayasa ( engineering ) dari cara kerja yang aman.


A. ALAT PELINDUNG KEPALA

Berdasarkan fungsinya dapat di bagi 3 bagian :

  • Topi pengaman ( Safety Helmet )

Untuk melindungi kepala dari benturan atau pukulan benda – benda.

  • Topi / tudung

Untuk melindungi kepala dari api, uap – uap korosif, debu, kondisi iklim yang buruk.

  • Tutup kepala

Untuk menjaga kebersihan kepala dan rambut atau mencegah lilitan rambut dari mesin.

Alat pelindung kepala ini dapat dilengkapi dengan alat pelindung diri yang lain, yaitu:

  • Kaca Mata ( gogles )
  • Penutup muka
  • Penutup telinga
  • Respirator, dll

B. ALAT PELINDUNG TELINGA

Alat pelindung telinga ada 2 jenis :

  • Sumbatan telinga ( ear plug )

Sumbat telinga yang baik adalah memakai frekuensi tertentu saja. Sedangkan frekuensi untuk bicara biasanya tidak terganggu.

  • Tutup telinga (ear muff )

Tutup telinga jenisnya sangat beragam. Tutup telinga mempunyai daya pelindung ( Attenuasi ) berkisar antara 25 – 30 DB. Untuk keadaan khusus dapat dikombinasikan antara tutup telinga dengan sumbat telinga, sehingga dapat mempunyai daya lindung yang lebih besar.


C. SARUNG TANGAN

Sarung tangan melindungi tangan dari bahan infeksius dan melindungi pasien dari mikroorganisme pada tangan petugas. Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk  mencegah penyebaran infeksi, tetapi harus diganti setiap kontak dengan satu pasien ke pasien lainnya untuk mencegah kontaminasi silang. Umpamanya, sarung tangan pemeriksaan harus dipakai kalau menangani darah, duh tubuh, sekresi dan eksresi ( kecuali keringat ), alat atau permukaan yang terkontaminasi dan kalau menyentuh kulit nonintak atau selaput lendir.

JENIS SARUNG TANGAN

Ada 3 jenis sarung tangan :

  1. Sarung tangan bedah

Dipakai sewaktu melakukan tindakan invasif atau pembedahan

  1. Sarung tangan pemeriksaan

Dipakai untuk melindungi petugas kesehatan sewaktu melakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin

  1. Sarung tangan rumah tangga

Diapakai sewaktu memproses peralatan, menangani bahan – bahan terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan permukaan yang terkontaminasi

Cara Penggunaan Alat Pelindung Diri

Ada berbagai pedoman terkait cara penggunaan alat perlindungan diri (APD)antara lain CDC 2014, WHO  2014, European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) 2014, dan Australian NHMRC (National Health and Medical Research Council) 2010.

Berbeda dengan pedoman lainnya, menurut ECDC 2014, penggunaan APD harus ditambah dengan pemberian plester di pergelangan sarung tangan, bagian yang terbuka di sepatu boot, dan bagian tepi goggles untuk memastikan tidak ada bagian yang terbuka. WHO menyatakan bahwa penggunaan plester tidak diperlukan apabila ukuran APD sudah sesuai dan tidak ada celah antara baju pelindung dengan sarung tangan atau sepatu boot. Penggunaan plester yang terlalu banyak membuat proses pemakaian (donning) menjadi lama, sulit saat melepaskan, serta berisiko merusak sarung tangan atau baju pelindung saat melepaskan plester.[7,10,11]

Pedoman WHO 2014 menganjurkan penggunaan sarung tangan ganda ketika melakukan prosedur berisiko tinggi atau akan melakukan kontak dengan cairan tubuh pasien. Selama kontak dan melakukan prosedur pada pasien, seluruh atribut APD tidak boleh dilepas, kecuali mengganti sarung tangan bagian luar. Sarung tangan luar dapat diganti segera setelah melakukan satu prosedur medis dengan kontaminasi yang signifikan. Tenaga medis harus segera melepaskan APD di area doffing apabila terkena cairan tubuh atau darah dalam jumlah signifikan, serta bila ditemukan adanya robekan pada sarung tangan atau bagian lengan yang tidak tertutupi oleh sarung tangan.[5,7]

Teknik Penggunaan Alat Pelindung Diri

Saat melakukan prosedur pemakaian alat pelindung diri (APD), perlu ada seorang petugas terlatih yang melakukan supervisi prosedur sesuai protokol dan juga seorang asisten yang membantu memakaikan atribut tertentu. Berikut ini prosedur penggunaan (donning) APD:

  1. Sebelum menggunakan alat pelindung diri, petugas melepaskan seluruh perhiasan yang dikenakan termasuk jam tangan. Petugas yang berambut panjang harus mengikat rambut. Petugas yang berkacamata harus melekatkan kacamata supaya tidak jatuh
  2. Inspeksi kondisi alat pelindung diri, memastikan ukurannya sesuai dengan tubuh petugas dan tidak ada kerusakan pada alat
  3. Lakukan cuci tangan (hand hygiene)
  4. Kenakan sepatu Lalu, pasang boot cover, ikat tali yang melingkari boot cover. Usahakan tangan tidak menyentuh lantai. Tahap ini sebaiknya dikerjakan dalam posisi duduk
  5. Kenakan sarung tangan (dalam)
  6. Kenakan baju pelindung dan buat agar lengan baju menutupi pergelangan sarung tangan dalam. Pastikan semua bagian lengan sarung tangan masuk di bawah lengan baju pelindung. Pakaikan plester di pergelangan tangan apabila masih ada celah antara baju dengan sarung tangan
  7. Kenakan masker N95. Pastikan seluruh bagian tepi menyesuaikan bentuk wajah sehingga tidak ada celah.
  8. Kenakan hood, pastikan bagian telinga dan leher tertutup dan tidak ada rambut yang keluar. Bagian bawah hood harus menutupi kedua bahu. Asisten dapat membantu proses pemakaian
  9. Kenakan apron (tidak wajib) apabila menangani pasien dengan gejala muntah dan diare
  10. Kenakan sarung tangan luar yang biasanya memiliki pergelangan lebih panjang. Tarik bagian lengan sarung tangan hingga menutupi bagian lengan baju pelindung. Penggunaan sarung tangan yang berbeda warna dengan sarung tangan dalam dapat membantu identifikasi
  11. Kenakan pelindung wajah (face shield)
  12. Evaluasi kelengkapan dan kesesuaian penggunaan alat pelindung diri menggunakan bantuan cermin, ditambah dengan verifikasi oleh petugas donning[5,12]

Teknik Melepaskan Alat Pelindung Diri

Berdasarkan pedoman WHO, prosedur melepaskan alat pelindung diri sesuai urutan adalah sebagai berikut:

  1. Lakukan cuci tangan (hand hygiene) dengan tetap menggunakan sarung tangan
  2. Robek apron di bagian leher kemudian gulung ke bagian depan dan bawah. Hindari tangan menyentuh bagian coverall di belakang
  3. Lakukan cuci tangan. Cuci tangan dilakukan setiap selesai melepaskan 1 jenis atribut alat pelindung diri
  4. Lepaskan pelindung kepala-leher (bila hood terpisah dari baju pelindung) dengan cara menarik bagian atas penutup kepala. Bila menggunakan coverall kepala-mata kaki, buka terlebih dahulu resleting di bagian dada, kemudian lepaskan hoodie ke arah belakang secara perlahan dengan cara menggulung bagian dalam menjadi bagian luar. Hindari menyentuh bagian luar coverall

  5. Setelah coverall terlepas melewati bahu hingga pertengahan siku, tarik lengan perlahan agar coverall terlepas bersama dengan sarung tangan luar. Teruskan membuka dan menggulung coverall dengan tetap menggunakan sarung tangan dalam, hingga terlepas seluruhnya dari bagian kaki
  6. Lakukan cuci tangan kembali (terus dilakukan setiap selesai melepaskan 1 jenis atribut)
  7. Lepaskan pelindung mata dengan memegang tali di bagian belakang
  8. Lepaskan masker dengan menarik bagian tali bawah di belakang melewati kepala ke bagian depan. Dilanjutkan dengan melepaskan tali bagian atas
  9. Lepaskan boot cover. Lalu, lepaskan sepatu boot tanpa menyentuh dengan tangan
  10. Lepaskan sarung tangan dalam
  11. Lakukan cuci tangan di akhir prosedur
Penjelasan pada power point dapat di download pada link berikut https://drive.google.com/file/d/1lbog5Y-nF8rHdVOQWI_NefZvOkaOitL2/view?usp=sharing

ALAT

MENGENAL ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTIK KEBIDANAN DAN FUNGSINYA



Bidan adalah seorang tenaga kesehatan yang secara khusus menangani ibu – ibu yang sedang mengandung atau hendak melahirkan, oleh karenanya dirinya dituntut untuk menguasai berbagai macam alat kebidanan. Seperti halnya dokter, seorang bidan juga harus menguasai ilmu – ilmu yang akan menjadi penuntun dirinya dalam menangani seorang pasien. Di saat dirinya menempuh pendidikan, dirinya juga akan dibekali dengan pengenalan dan praktek penggunaan alat kebidanan.


Bagi masyarakat umum, mungkin banyak alat yang terdengar asing, meski beberapa sudah cukup familiar. Setiap alat kebidanan memiliki nama dan fungsinya sendiri – sendiri, dan secara langsung dapat berkaitan erat dengan kondisi pasien, yang dalam hal ini adalah seorang ibu yang sedang mengandung. Alat yang dipakai bidan pada umumnya sedikit berbeda dengan yang dimiliki oleh dokter spesialis kandungan, terutama karena bidan tidak diberikan hak untuk melakukan operasi Caesar dan hanya boleh mendampingi persalinan di tempat prakteknya sendiri. Oleh sebab itu, peralatan yang dimiliki dan digunakan pun cukup sedikit dan sederhana.


  1. Termometer

Ini adalah alat kebidanan yang secara luas juga dipakai oleh tenaga kesehatan yang lain. Bahkan, saat ini masyarakat pun juga sudah banyak yang memilikinya di rumah. Seperti yang kita tahu bersama, thermometer, meski kecil dan terlihat sederhana, memiliki peran yang sangat vital. Thermometer memberi petunjuk tentang temperatur pasien. Tanda – tanda awal kesehatan bisa dapat ditunjukkan oleh alat kecil ini.

  1. Stetoskop

Ini juga merupakan alat kesehatan yang jamak dipakai oleh praktisi kesehatan. Bahkan, masyarakat kita menganggap bahwa alat ini adalah alat yang wajib dimiliki oleh seorang dokter, padahal sebenarnya tidak. Stetoskop ini berfungsi sebagai media untuk memeriksa suara – suara yang berasal dari dalam tubuh, seperti detak jantung, nadi, pernafasan dan lain sebagainya. Normal atau tidaknya detak jantung seseorang dapat diketahui melalui penggunaan stetoskop ini.

  1. Tensimeter

Seorang pasien yang berkunjung ke dokter maupun bidan akan langsung diperiksa tekanan darahnya dengan menggunakan alat ini. Berapa tekanan darah si pasien secara tidak langsung akan menunjukkan bagaimana kondisi kesehatannya.

  1. Fetoskop/Stetoskop Monoaural/Stetoskop Laennec/Linex/Funduscope

Ini adalah alat yang sangat khusus yang biasanya hanya dimiliki oleh seorang bidan atau dokter kandungan. Alat ini berfungsi untuk mendengarkan atau memantau detak jantung janin yang masih berada di dalam rahim.

  1. Doppler

Seperti halnya Fetoskop/stetoskop monoaural, Doppler ini juga berfungsi untuk membantu bidan mendengarkan detak jantung janin. Perbedaanya, Doppler merupakan alat yang bekerja secara elektrik, sehingga tingkat akurasinya diklaim lebih baik daripada stetoskop monoaural.

  1. USG

Alat ini berfungsi untuk membantu bidan mengetahui kondisi atau keadaan terkini dari janin. Ada dua macam alat USG yang banyak dipakai, yakni yang biasa dan 3D. Di banyak klinik dan rumah sakit, USG 3D sudah banyak dipakai. USG 3 dimensi diklaim dapat menampilkan gambar janin yang lebih jelas dan detail sehingga kondisinya dapat diketahui dengan lebih jelas. Namun, tidak semua bidan praktek memiliki alat USG ini, terutama bidan yang berpraktek di desa – desa karena alat USG ini terbilang cukup mahal.

Peralatan Bidan Yang Lain

Selain peralatan – peralatan di atas, masih ada pula beberapa beberapa alat kebidanan lain yang hanya biasa dipakai oleh seorang bidan dalam melaksanakan tugasnya membantu persalinan, yaitu:

  1. Gunting tali pusar. Fungsinya untuk memotong tali pusar bayi yang baru lahir.
  2. Gunting episiotomi, alat kebidanan yang berfungsi untuk memotong bagian perineum jika perineum ibu yang melahirkan kaku.
  3. Klem tali pusar yang dipakai untuk menjepit tali pusar bayi
  4. Suction pump yang berfungsi untuk menyedot lender atau cairan yang ada di dalam saluran pernafasan bayi.
  5. Kateter yang fungsinya adalah untuk membantu pengeluaran urine
  6. Benang CatGut yang dipakai untuk menjahit luka
  7. Baby scale yang berfungsi untuk menimbang berat badan bayi
  8. Haemometer atau HB Sahli yang dipakai untuk mengukur hemoglobin dalam darah
  9. Pinset anatomi yang dipakai untuk membantu penjahitan luka
  10. Jarum hecting yang dipakai untuk proses penjahitan luka
  11. Serta handscoon atau sarung tangan, yaitu salah satu peralatan bidan yang dipakai untuk menjaga kesterilan tangan bidan atau tenaga medis yang sedang bekerja.
Untuk lebih jelas silahkan download power point dan dapat dipelajari pada link berikut https://drive.google.com/file/d/1sHiwTY6AaIM3Bv-KLz6YdRZtTRcnHjeN/view?usp=sharing

Rabu, 02 September 2020

KONSEP SEHAT SAKIT

KONSEP SEHAT SAKIT



A. DEFINISI SEHAT MENURUT :

1. WHO ( 1947 )

– Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.

– Mengandung tiga karakteristik :

a. merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia

b. memandang sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun eksternal

c. sehat diartikan sebai hidup yang kreatif dan produktif

2. President’s Communision On Health Need Of Nation Stated ( 1953 )

– Sehat  bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan suatu proses

– Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi terhadap lingkungan sosialnya.

3. Pender ( 1982 )

– Sehat  aktualisasi ( perwujudan ) yang diperoleh individu melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten. Sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas sosial.

– Definisi sehat menurut Pender ini mencakup stabilitas dan aktualisasi

4. Payne ( 1983 )

– Sehat  fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( Self Care Resources ) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care Action ) secara adekuat.

– Self Care Resources  mencakup pengetahuan,ketrampilan dan sikap

– Self Care Action  perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlakukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi, psikososial dan spiritual.

5. Menurut Perseorangan

DEFINISI SEHAT MENURUT PERSEORANGAN

Pengertian sehat menurut perseorangan dan gambaran seseorang tentang sehat sangat bervariasi.

Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sakit :

1.Status Pekembangan.

Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan merespon terhadap perubahandalam kesehatan dikatakan dengan usia.

Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tetapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatasi.

Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu mengatisipasi perilaku-perilku selanjutnya.

2.Pengaruh sosial dan kultural

Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat dan diturunhan dari orang tua keanak-anak.

Contoh : – Cina : sehat adalah keseimbangan antara Yin dan yang.

– Sosok (ekonomi rendah) flu suatu yang biasa, merasa sehat.

3. Pengalaman masa lalu.

Seseoran dapat mempertimbangkan adanya rasa nyeri / sakit disfungsi (tidak berfungsi) membantu menentukan definisi seorang tentang sehat.

4. Harapan sesorang tentang dirinya.

Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun psikososialnya jika mereka sehat.

Faktor lain yang berhubungan dengan diri sendiri.

1.Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik / secara utuh.

2.Self Esleem (harga diri), Body Image (gambaran diri), kebutuhan, peran dan kemampuan


B. DEFINISI SAKIT

 Defiasi/penyimpangan dari status sehat

PEMONS (1972)

Sakit : gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk keadaan organisme sebagai siste biologis dan penyesuaian sosialnya.

BAUMAN (1965)

Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :

1.Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.

2.Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.

3.Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.

Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkuranya kapasitas.

Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit.

1.Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.

2.sebagai manifetasi keberhasilan / kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan.

3.Gangguan Kesehatan.


C. PENYAKIT

• Istilah medis yang digambarkan sebgai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya kapasitas

• Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit

Pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit

– Hasil intraksi sesorang dengan lingkungan

– Sebagai manifestasi keberhasilan/kegagalan dalam berdaptasi dengan lingkungan

– Gangguan kesehatan : ketidakseimbangan antara factor : Host-Agent-Environment


D. FAKTOR YANG MENMPENGARUHI TINGKAH LAKU SEHAT

• Sehat dan sakit berada pada suatu rentang dimana setiap orang bergerak sepanjang rentang tersebut

• Rentang sehat sakit :

– Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur keadaan sehat/kesehatan seseorang

– Kedudukannya pada tingkat skala ukur : dinamis dan bersifat individual

– Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kematian pada titik lain.


Power Point dapat di download pada link berikut https://drive.google.com/file/d/1AoXbdKHW4Bjjtey0TWibNhWOmiOcGXGU/view?usp=sharing

KONSEP MANUSIA DAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA BERDASARKAN TEORI MASLOW

 

KONSEP MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL


A.    Pengertian manusia

Manusia adalah mahkluk biopsikososial dan spiritual yang unik dan menerapkan sitem terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan hidupnya. Kesimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut sehat. Manusia memiliki kebutuhan yang secara terus menerus untuk dipenuhinya. Manusia dibekali cipta (cognitive), rasa (affective) dan karsa (psychomotor), serta dapat mengatur dunia untuk kepentingan hidupnya sehingga timbullah kebudayaan dengan segala macam corak dan bentuknya, yang membedakan dengan makhluk lainnya di bumi. Proses perkembangan perilaku manusia sebagian ditentukan olehbkehendaknya sendiri dan sebagian bergantung pada alam.
Manusia adalah makhluk misterius dan banyak hal tentang manusia yg belum terungkap mengapa manusia berbuat sesuatu untuk sesuatu
Manusia adalah makhluk unik dan merupakan individu yang identik (sama) kendati dibesarkan dalam suatu kondisi lingkungan yang sama pula.
Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Dalam mencapai kebutuhannya tersebut, manusia mencoba belajar menggali dan menggunakan sumber-sumber yang diperlukan berdasarkan potensi dengan segala keterbatasannya.
Manusia secara terus menerus menghadapi berbagai perubahan lingkungan dan selalu berusaha menyesuaikan diri agar tercapai keseimbangan à interaksi dengan lingkungan dan menciptakan hubungan antar manusia secara serasi.
Dalam teori keperawatan sering memandang manusia sebagai manusia holistik yaitu Bio-Psiko-Sosial-Spiritual

B.     Manusia Sebagai Makhluk Biologis
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.
Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya, tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan ada nya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan jari jempol (ibu jari).
Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata berat 62 kg (137 pound). Pria umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172 pound). Tentu saja angka tersebut hanya rata rata, bentuk fisik manusia sangat bervariasi, tergantung pada faktor tempat dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat mempengaruhinya, seperti gizi makanan.
Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran, mereka terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini, biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.
  
Sebuah kerangka manusia.
Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar matahari. (Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak, ada orang yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik dan kurang terik; dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata, wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang daripada pria.
Perkiraan panjang umur manusia pada kelahiran mendekati 80 tahun di negara-negara makmur, hal ini bisa tercapai berkat bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jumlah orang yang berumur seratus tahun ke atas di dunia diperkirakan berjumlah sekitar 50,000 pada tahun 2003. Rentang hidup maksimal manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun.
Sementara banyak spesies lain yang punah, Manusia dapat tetap eksis dan berkembang sampai sekarang. Keberhasilan mereka disebabkan oleh daya intelektualnya yang tinggi, tetapi mereka juga mempunyai kekurangan fisik. Manusia cenderung menderita obesitas lebih dari primata lainnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena manusia mampu memproduksi lemak tubuh lebih banyak daripada keluarga primata lain. Karena manusia merupakan bipedal semata (hanya wajar menggunakan dua kaki untuk berjalan), daerah pinggul dan tulang punggung juga cenderung menjadi rapuh, menyebabkan kesulitan dalam bergerak pada usia lanjut. Juga, manusia perempuan menderita kerumitan melahirkan anak yang relatif (kesakitan karena melahirkan hingga 24 jam tidaklah umum). Sebelum abad ke-20, melahirkan merupakan siksaan berbahaya bagi beberapa wanita, dan masih terjadi di beberapa lokasi terpencil atau daerah yang tak berkembang di dunia saat ini.
C.    Manusia Sebagai Makhluk Psikologi
Mengenai sifat makhluk yang bernama manusia itu sendiri yakni bahwa makhluk itu memiliki potensi lupa atau memiliki kemampuan bergerak yang melahirkan dinamisme, atau makhluk yang selalu atau sewajarnya melahirkan rasa senang, humanisme dan kebahagiaan pada pihak-pihak lain. Dan juga manusia itu pada hakikatnya merupakan makhluk yang berfikir, berbicara, berjalan, menangis, merasa, bersikap dan bertindak serta bergerak.
Psikologi itu merupakan ilmu mengenai jiwa. Menurut Plato, manusia adalah jiwanya dan tubuhnya hanya sekadar alat saja. Sedangkan aristoteles mengatakan bahwa jiwa adalah fungsi dari badan sebagaimana penglihatan adalah fungsi dari mata. Walaupun jiwa itu tidak nampak, tetapi dapat dilihat keadaan-keadaan yang dapat dipandang sebagai gejala-gejala kehidupan kejiwaan, misalnya orang yang sedang menggerutu, suatu pertanda bahwa orang ini sedang tidak senang dalam hatinya.
Dalam literatur psikologi pada umumnya para ahli ilmu ini berpendapat bahwa penentu perilaku utama manusia dan corak kepribadian adalah keadaan jasmani, kualitas kejiwaan, dan situasi lingkungan. Selain itu psikologi apapun alirannya menunjukkan bahwa filsafat yang mendasarinya bercorak antroposentrisme yang menempatkan manusia sebagai pusat segala pengalaman dan relasi-relasinya serta penentu utama segala peristiwa yang menyangkut masalah manusia. Aliran psikologis ini , yakni:
1.      Psikoanalisis
Pendiri psikoanalisis adalah Sigmund Freud (1856-1839), seorang neurolog berasal dari Austria, keturunan Yahudi. Freud memandang manusia sebagai homo volens, yakni makhluk yang perilakunya dikendalikan oleh alam bawah sadarnya. Menurut freud kepribadian manusia terdiri dari 3 sistem yaitu id (dorongan biologis), Ego (kesadaran terhadap realitas kehidupan), dan Superego (kesadaran normatif) yang berinteraksi satu sama lain. Id merupakan potensi yang terbawa sejak lahir yang berorientasi pada kenikmatan (pleasure principle), menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan, dan menuntut kenikmatan untuk segera dipenuhi. Ego berusaha memenuhi keinginan dari id berdasarkan kenyataan yang ada (Reality principle). Sedangkan superego menuntut adanya kesempurnaan dalam diri dan tuntutan yang bersifat idealitas.
2.      Behaviorisme
Aliran ini menganggap bahwa manusia adalah netral, baik atau buruk dari perilakunya ditentukan oleh situasi dan perlakuan yang dialami oleh manusia tersebut. Aliran ini memandang perilaku manusia bukan dikendalikan oleh factor dalam (alam bawah sadar) tetapi sepenuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Menurut aliran ini manusia disebut sebagai homo machanicus, manusia mesin.
D.    Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a.       Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b.      Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c.       Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d.      Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.
Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut
a.       Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
b.      Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalaha hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya.
c.       Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
d.      Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan (competition), dan pertentangan (conflict). Suatu keadaan dapat dianggap sebagai bentuk keempat dari interaksi sosial, keempat pokok dari interaksi sosial tersebut tidak perlu merupakan kontinuitas dalam arti bahwa interaksi itu dimulai dengan adanya kerja sama yang kemudian menjadi persaingan serta memuncak menjadi pertiakain untuk akhirnya sampai pada akomodasi.
Gilin and Gilin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi. Menurut mereka ada dua macam pross sosial yang timbul sebagaiu akibat adanya interaksi sosial, yaitu:
a.       Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusus yaitu akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
b.      Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravention” dan pertentangan pertikain.
E.     Pandangan Tentang Manusia sebagai Makhluk Spiritual
Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup, dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Manusia adalah satu kata yang sangat bermakna dimana makhluk yang sangat sempurna dari makhluk makhluk lainya ,makhluk yang sangat spesial dan berbeda dari makhluk yang ada sebelumnya , makhluk yang bersifat nyata dan mempunyai akal fikiran dan nafsu yang diberikan Tuhan untuk berfikir, mecari kebenaran, mencari Ilmu Pengetahuan, membedakan mana yang baik atau buruk, dan hal lainya. Karena begitu banyak kesempurnaan yang di miliki manusia tidak terlepas dari tugas mereka sebagai khalifah di Bumi ini. Karena itu, kualitas, hakikat, fitrah, kesejatian manusia adalah baik, benar, dan indah. Tidak ada makhluk di dunia ini yang memiliki kualitas dan kesejatian semulia itu . Sungguhpun demikian, harus diakui bahwa kualitas dan hakikat baik benar dan indah itu selalu mengisyaratkan dilema-dilema dalam proses pencapaiannya. Artinya, hal tersebut mengisyaratkan sebuah proses perjuangan yang amat berat untuk bisa menyandang predikat seagung itu. Sebab didalam hidup manusia selalu dihadapkan pada tantangan moral yang saling mengalahkan satu sama lain. Karena itu, kualitas sebaliknya yaitu buruk, salah, dan jelek selalu menjadi batu sandungan bagi manusia untuk meraih prestasi sebagai manusia berkualitas.
Secara fitrah manusia menginginkan “kesatuan dirinya” dengan Tuhan, karena itulah pergerakan dan perjalanan hidup manusia adalah sebuah evolusi spiritual menuju dan mendekat kepada Sang Pencipta. Tujuan mulia itulah yang akhirnya akan mengarahkan dan mengaktualkan potensi dan fitrah tersembunyi manusia untuk digunakan sebagai sarana untuk mencapai “spirituality progress”.
Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi. Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada di bawahnya .
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow – disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis. Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan. Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial. Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan. Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri. Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya

DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A.Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika



RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH KDPK 2020-2021

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER 

FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU



Mata Kuliah   : Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan I

Jumlah SKS    : 3 SKS (1 T, 2 P)

Tahun Ajaran : 2020-2021

Tim Pengajar  : 1. Dzul Istiqomah Hasyim, S.ST.,M.Kes

2.      Nurwinda Saputri, M.Keb



RPS dapat di download pada link berikut https://drive.google.com/file/d/1VG9XOFF_4wHDi41q-kp0Zgt2vr6ftdhv/view?usp=sharing